Ahmad Syaikhu: Masjid Benteng Handal Penjaga Moral

BEKASI – Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa ikhtiar paling handal dalam upaya memberikan imunitas moral kepada anak – anak adalah masjid.

“Jadi, tak perlu khawatir apabila anak – anak berkumpul di masjid karena jaminannya langsung dari Allah SWT, maka persoalan harus kita selesaikan dengan berbasis masjid,” kata Ahmad Syaikhu saat menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Masjid Kampus Al Azhar yang bertempat di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu 9 Agustus 2017.

Masih menurut Syaikhu, hadirnya masjid, akan menjadi suatu solusi bagi persoalan umat, karena di masjid terdapat kesucian serta jaminan langsung dari Allah SWT.

“Masjid memiliki empat fungsi, pertama, fungsi teologis yaitu fungsi yang menunjukkan tempat untuk melakukan segala aktivitas ketaatan kepada Allah. Kedua, fungsi peribadatan yaitu fungsi untuk membangun nilai taqwa. Ketiga, fungsi etika, moral serta social, dan keempat adalah fungsi keilmuan dan pendidikan,” urai Syaikhu.

Untuk itu, lanjut Syaikhu, masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat meletakkan dahi atau shalat, tetapi tempat melakukan aktivitas yang mengandung makna kepatuhan kepada Allah SWT, atau paling tidak tempat mendorong lahirnya aktivitas yang menghasilkan kepatuhan kepada Allah SWT.

“Hal ini terbukti dengan praktek yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau memanfaatkan masjid tidak sekedar tempat shalat saja, akan tetapi masjid juga dijadikan sebagai pusat kegiatan dan pembinaan umat,” paparnya.

Lebih jauh Syaikhu menjelskan bahwa ada dua aspek utama pembinaan umat yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW saat berada di dalam masjid. Pertama, pembinaan aspek ritual keagamaan seperti pelaksanaan ibadah shalat, dzikir, membaca al-Qur’an dan sebagainya. Kedua adalah fungsi kemasyarakatan seperti menjalin hubungan silaturrahim, berdiskusi, pengembangan perekonomian, pendidikan, bahkan sampai kepada strategi perang.

“Dari pengembangan kedua aspek itu, kemudian fungsi masjid berkembang menjadi pusat peradaban Islam. Dari masjid lahir gagasan-gagasan yang cemerlang baik bagi pengembangan individu, keluarga dan pembinaan kehidupan sosial kemasyarakatan. Dari masjid pula lahir berbagai konsep dan strategi dakwah Islam, pengembangan kesejahteraan sampai konsep dan strategi perang,” tuturnya.

Dengan demikian, kata Syaikhu, masjid memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis, terutama dalam kerangka pembinaan umat. Salah satu komponen umat yang menjadi sasaran masjid dalam pembinaannya adalah generasi muda.

“Dalam perspektif Al-Qur’an, aktifitas masjid dalam melakukan pembinaan kepada pemuda didasarkan pada penjelasan al-Qur’an bahwa umat Islam perlu mencontoh generasi Ashab al-Kahfi dalam mempersiapkan generasi muda. Mereka adalah generasi yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta mampu mempertahankan keyakinannya atas segala godaan yang dapat merusak keimanan,” urai Syaikhu.

Diingatkan Syaikhu bahwa arus modernisasi, globalisasi dan krisis moral yang terjadi tidak jarang menerpa dan mengusik pertumbuhan dan atau perkembangan hidup remaja. Tidak sedikit para orang tua yang merisaukan dan merasa was-was dengan berbagai istilah yang menimpa para remaja seperti kenakalan remaja, perkelahian dan tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan zat-zat adiksi, pergaulan bebas (free sex), terlibat tindak kriminal dan lain sebagainya.

Kondisi yang menimpa remaja di era globalisasi ini  tentunya membutuhkan perhatian dan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemasjidan. Karenanya, setiap masjid diharuskan mempunyai wadah untuk membina generasi muda. Melalui wadah tersebut diharapkan pemuda dapat melakukan proses peningkatan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual.

Di masjid, lanjut Syaikhu, anak-anak dan remaja dapat secara intensif mengasah kemampuan intelektualnya dalam berbagai forum kajian, training, dan aplikasi skill yang dimiliki. Demikian pula, di masjid remaja dapat mengasah kecerdasan emosional dan sosial melalui aktivitas-aktivitas pengajian, advokasi, kerjasama kelompok dan sebagainya. Di masjid pula, remaja dapat meningkatkan kecerdasan spiritual melalui berbagai aktivitas shalat berjama’ah, tadarus al-Qur’an, berzikir dan sebagainya.

“Untuk itu, saya atas nama Pemerintah Kota Bekasi sangat senang dan menyambut baik hadirnya Masjid Kampus Al Azhar Kemang Pratama, semoga dapat menjadi pembekalan terhadap SDM khususnya siswa siswi Kampus Al Azhar Kemang Pratama Bekasi. Hari senin tetap mengaji dari An Ajmi hingga Komari, kalau ingin Bekasi bergengsi harus mengaji dan berprestasi,” pungkas sang calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini seraya berpantun. (bar/den).

Leave a Comment