Ini Arahan Wawali Soal Penanganan Sampah
Pondokmelati – Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat dan para ketua RW se-Kecamatan Pondok Melati, Rabu, (29/7).
Selain bersilaturahhim, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu juga rapat koordinasi penanganan sampah dan kebersihan lingkungan se-Kecamatan Pondok Melati.
Ahmad Syaikhu dalam kesempatan itu berharap seluruh elemen masyarakat memantapkan kembali komitmen bersama stakeholder di Kota Bekasi demi mewujudkan Kota Bekasi nyaman dan menumbuhkembangkan budaya menjaga kebersihan lingkungan.
Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu didampingi Kepala Dinas Kebersihan Abdillah, Camat Pondok Melati Roro Yoewati, serta perwakilan Danramil dan perwakilan Polsek Pondok Gede yang mendukung kegiatan kebersihan.
Terhitung, puluhan warga yang terdiri dari para ketua RW dan penggerak swadaya masyarakat hadir di acara silaturahmi yang di gelar di aula Kecamatan Pondok Melati tersebut.
Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu mengatakan Pemerintah Kota Bekasi berkeinginan besar mewujudkan lingkungan yang bebas sampah dengan mengutamakan budaya mengolah sampah dimulai dari lingkungan masyarakat. Dan hal itu menurutnya tidak akan mungkin terwujud bila hanya dilakukan pemerintah saja.
“Butuh dukungan dan partisipasi warga masyarakat lainnya, stake holder terkait demi mewujudkan Kota Bekasi yang bersih dari sampah salah satunya. Tentu dengan nilai budaya yang dibangun niscaya Adipura pun bisa kita raih,” kata Ahmad Syaikhu.
Akan tetapi ia pun menegaskan bukan piala Adipura yang semata-mata dikejar tapi lebih penting menurutnya meningkatkan nilai-nilai budaya menjaga kebersihan dan lingkungan dan hal itu yang kita tekankan kepada generasi muda dan warga masyarakat.
“Saya harap budaya memilah dan mengolah sampah itu terus tumbuh di Kota Bekasi,” ucap Ahmad Syaikhu.
Kata dia, Pemkot Bekasi memiliki keterbatasan penanganan sampah diantaranya dari segi jumlah armada truk sampah dan daya angkut sampah. Menurutnya Pemkot Bekasi hanya mampu mengangkut 40 persen dari 1500 ton perhari sampah yang ada.
“Dari data Dinsih armada yang beroperasi setiap hari, baru 162 armada truk. Itu baru 40 persennya jumlah sampah terangkut,” lanjutnya.
Untuk itu ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan pengolahan sampah mandiri. Ia mencontohkan beberapa stake holder yang berhasil mengelola sampah dan bisa dijadikan contoh bersama warga Kota Bekasi untuk mengelola sampah.
Diantaranya pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan anak-anak Oerang Indonesia (Oi), fans Iwan Fals. Lokasi pengelolaan sampahnya berada di Bekasi Timur.
Dan ada lagi di wilayah Jati Murni Pondok Melati dipegang Pak Hidayat dengan PT Mitran. Ia bergerak dibidang pengolahan sampah organik dan anorganik.
Hidayat merupakan salah satu warga Kota Bekasi yang terus berupaya membantu pemerintah mengatasi persoalan sampah warga di lingkungan khususnya bagi warga Kelurahan Jati Murni dan sekitarnya.
“Di tempat kami ada pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan banyak cara. Dan pemilahan sampah plastik untuk diolah kembali. Walaupun bentuknya sampah masih ada nilai ekonomis. Dari plastik perkilo ada harganya,” kata Hidayat.
Sementara itu, Camat Pondok Melati Roro Yoewati menegaskan masyarakat Pondok Melati akan mendukung terciptanya kebersihan lingkungan. Kegiatan kerja bakti secara rutin digelar bersama masyarakat.
Walaupun begitu, upaya kegiatan menjaga kebersihan lingkungan belum berjalan maksimal dengan masih ditemukannya titik-titik sampah liar. Rata-rata dari 4 kelurahan di Pondok Melati terdapat titik-titik sampah.
“Partisipasi warga, ada, tapi belum maksimal. Untuk itu kita akan bantu peran RT/RW dalam hal menyediakan fasos fasum untuk dijadikan tempat pengolahan sampah,” kata Roro Yoewati.
Demi menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan, pihaknya rutin menggelar kerja bakti dan pembuatan lubang biopori di beberapa wilayah. (goeng/hms)