Muswil dan Musda PKS se-Indonesia: Keniscayaan dan Tak Gaduh
Hari-hari belakangan ini saya banyak merenung. Asbabnya melihat bagaimana partai yang saya pimpin melakukan sirkulasi kepemimpinan. Semua berjalan mulus, dan tenang. Tiada kegaduhan.
Padahal, ada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Itulah jumlah pimpinan PKS yang harus diganti di akhir tahun 2020. Alhamdulillah, Ahad, (27/12) sudah berlangsung Musyawarah Wilayah (Muswil) tingkat provinsi secara serentak dan virtual. Kemarin, Senin dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah (Musda) tingkat kabupaten/kota.
Dari perenungan itu, saya berkesimpulan bahwa tak adanya kegaduhan –seperti agenda serupa sebelumnya– membuktikan kian matangnya kader PKS berdemokrasi. Mereka yang terpilih merupakan hasil dari pilihan kader. Bersifat bottom up. Dan apapun hasilnya, semua kader menaati.
Ini tentu saja sebuah modal sangat berharga. Ketika dalam level partai kita mampu mengelola arus demokrasi secara baik, maka hal sejenis tak sulit diterapkan saat PKS dipercaya rakyat mengelola Negara.
Sirkulasi kepemimpinan sendiri menjadi keharusan. Regenerasi merupakan sebuah keniscayaan. Ini menjadi bukti sistem kaderisasi partai tersebut berjalan, sehingga membuat partai akan mampu bertahan dan berkembang dalam situasi apapun.
Soal regenerasi kepemimpinan, Allah berpesan lewat Al Qur’an Surat An-Nisa ayat 9.
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus. Allah telah berpesan dalam firmanNya, jangan sampai kita meninggalkan generasi penerus yang lemah.
Muswil dan Musda merupakan wujud komitmen PKS dalam mepersiapkan regenerasi kepemimpinan terbaik sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART partai.
Kegiatan ini memiliki urgensi untuk memastikan penyelenggaraan dan ketatalaksanaan partai berjalan dengan baik, mewujudkan sistem kepemimpinan yang demokratis dan mengedepankan musyawarah.
Juga memberi ruang partisipasi dan pelibatan kader dalam proses pengambilan kebijakan serta dalam rangka penyelenggaraan organisasi, manajemen, dan administrasi partai di tingkat wilayah dan daerah.
Saya memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang telah menyelenggarakan acara ini dengan baik serta mengingatkan agar menjaga keberkahan dari kegiatan tersebut.
Mari kita jaga keberkahan kegiatan ini dari awal hingga akhir dengan tidak sedetik pun lisan, hati, dan pikiran kita lepas dari dzikir, mengingat Allah. Bersihkan niat kita, semua yang kita lakukan semata-mata untuk meraih ridha Allah.