Agar Karawang Tetap jadi Lumbung Beras
Apa yang terlintas di kepala kita saat mendengar nama Karawang? Saya yakin, kita akan mengucapkan dua kata: lumbung beras. Ini tidak salah.
Faktanya, sejauh ini Karawang memang masih menjadi salah satu andalan pemerintah dalam hal produksi beras. Tahun 2019 saja, Kabupaten Karawang di posisi penyumbang beras secara nasional. Daerah ini memiliki luas panen padi 185.807 hektare, diperoleh produksi padi 1.117.814 ton GKG sehingga diperoleh produksi beras 641,290 ton pada 2019 silam.
Bercermin dari data dan fakta di atas, saya memiliki panggilan moral untuk ikut menjaga agar Karawang tetap jadi lumbung padi nasional.Kebetulan Karawang menjadi salah satu kabupaten yang merupakan daerah pemilihan (dapil) saya, selain Bekasi dan Purwakarta.
Setiap kali kunjungan dan reses, saya banyak bertemu dengan petani dan mengajaknya berdialog. Tujuannya untuk mendengar dan menyerap aspirasi mereka seputar pertanian. Apa masalah dan kendalanya, dan mencari solusi terbaik.
Itu pula yang saya lakukan pada Reses ke-1 Masa Sidang Tahun 2020-2021 ini. Saya berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Jatisari dan Tirtamulya. Berdialog dengan Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat. Serta meninjau langsung lokasi pertanian.
Rata-rata mereka menyampaikan perlunya saluran irigasi yang memadai. Tujuannya agar volume air yang mengairi area persawahan bisa optimal, sehingga mengurangi resiko gagal panen.
Untuk mengatasi masalah ini, saya menyampaikan tentang adanya
P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi). Ini program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan bisa diakses, salah satunya melalui Anggota Komisi V DPR RI.
Di beberapa titik dapil saya, program ini sudah dilakukan. Masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya program tersebut di atas.
Camat Tirtamulya Dindin Rahmadi merasa bersyukur mendapatkan program ini.
“Manfaatnya terasa sekali bagi masyarakat,” ujarnya.
Mari kita terus jaga dan bangun Karawang sebagai lumbung beras nasional.