Ahmad Syaikhu

Selamat Jalan Guruku…

Ketika kabar kematian beliau datang, saya teringat dengan rencana pertemuan dengannya. Paska Idul Fitri ini, pengurus Wilayah Dakwah Bantej Jakarta dan Jawa Barat (Wilda Banjabar) yang saya pimpin sudah meminta waktu bertemu beliau.

Kami hendak silaturahim. Mendengar dan menerima nasehat serta doa dari beliau. KH. Hilmi Aminuddin merespons permintaan kami. Beliau sangat senang dan siap menerima kami. Tinggal menunggu waktu yang beliau sediakan.

Tapi rencana itu tak terwujud. Beliau wafat Selasa ini. Jelang sore hari di Bandung.

Berita kematian selalu datang menyesakkan dada. Apalagi jika yang wafat adalah orang-orang terdekat kita. Juga mereka yang berjasa besar dalam perjalanan hidup kita.

Begitulah kabar meninggal dunianya beliau. Terkejut saya saat kali pertama mendengarnya. Ketika baru saja selesai rapat di DPR.

Kenangan pertemuan dengan almarhum terlintas. Terkenang senyumnya yang selalu merekah. Wajahnya yang terus ceria. Petuah-petuahnya yang menggugah.

Almarhum adalah seorang guru. Juga orangtua bagi kami yang ada di PKS. Terobosan politiknya dengan mendirikan Partai Keadilan (PK) dan kini PKS mengajarkan kita tentang banyak hal.

Bahwa politik itu bukan sekadar kekuasaan. Siapa dapat apa dan bagaimana caranya.

Bahwa politik itu adalah berkhidmat. Melayani tanpa kenal lelah.

Bahwa politik dan Islam itu bukan air dan minyak. Keduanya bisa disatukan. Sebab keduanya saling membutuhkan.

Kini, terobosan politik almarhum sudah tercatat dalam sejarah. PKS jadi partai Islam yang sangat diperhitungkan dalam pangggung politik nasional. Jadi harapan umat, ulama dan rakyat. Mampu melahirkan kader-kader yang berkontribusi bagi bangsa dan negara dalam bingkai Panncasila dan NKRI.

Belakangan ini, saya sering membaca tulisan-tulisan beliau. Isinya sarat dengan pesan dan motivasi. Seringkali saat saya akan ceramah atau memberiksn pembekalan, saya sampaikan kembali pesan-pesan beliau yang saya baca.
Termasuk ketika saya diminta memberikan sambutan pada acara Halal bi Halal DPW Jawa Barat.

Saya mengutip kata Ahli Hikmah yang beliau tuliskan pada kata sambutan Buku Rencana Strategis PKS:

Alaikum bi badzril hub wa ri’ayatihi bil hub wa ya’tihi atstsamrota minarrab.

“Kewajiban kalian adalah menebarkam benih dan merawatnya dengan cinta. Dan Allah-lah yang akan mendatangkan buahnya.”

Demikian juga ketika saya diminta mengisi motivasi pada kader-kader PKS di Banten. Saya juga menyampaikan pesan-pesan yang sering beliau ingatkan dalam mengokohkan dakwah dan mensolidkan kader dakwah.

Takdir nampaknya berkata lain. Allah lebih mencintai beliau, dengan memanggilnya pada hari ini, bertepatan dengan Hari Parlemen Internasional, dimana para anggota parlemen dunia menandatangani penolakan aneksasi Israel atas Tepi Barat.

Semoga Allah menempatkan KH. Hilmi Aminuddin di Jannah-Nya. Aamiin ya mujibas sailin

  1. Selamat jalan Guruku…