JAKASAMPURNA – Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, melakukan silaturahmi dengan para pemuka agama se-Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, yang bertempat di Rumah Makan Kenanga, Jakapermai, Kota Bekasi pada Kamis kemarin (20/04).
Hadir pada kegiatan ini lurah Jakasampurna beserta jajarannya serta para ketua DKM dan pimpinan rumah ibadah se-Kelurahan Jakasampurna.
Dalam sambutannya beliau mengatakan Visi Misi Kota Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan terlihat pada kemajuan Kota Bekasi dari sisi fisik, yaitu dari pembangunan, kesejahteraan dilihat dari adanya peningkatan penghasilan, roda ekonomi dilihat dari berjalannya kegiatan investasi, serta terwujudnya suasana yang ihsan dan harmonis ditengah kehidupan.
Ia menuturkan, Forum Umat Beragama dibentuk dalam rangka untuk sarana komunikasi, dan harapannya, ingin dalam penataan kehidupan beragama terus melakukan komunikasi, diantaranya dengan melakukan banyak silahturahmi antar umat beragama.
“Silahturahmi juga dapat dikemas dalam suasana-suasana yang santai, jangan nantinya masuk kedalam suasana formal keagamaan, seperti peringatan Hari Raya Idhul Fitri atau Peringatan Perayaan Natal karena nantinya akan mengganggu keyakinan yang satu dengan yang lain. Kita tidak ingin masuk kedalam ranah yang sudah menjadi ranahnya keagaman masing-masing, biarlah dikemas sendiri-sendiri, mungkin di Agama Islam sudah menegaskan “Lakum dinukum Waliyadin,” ungkap Ahmad Syaikhu.
“Bahwa kaitan keyakinan keagamaan silahkan masing-masing, tetapi bukan berarti ketika kita sudah menganut suatu agama, kita jadi tertutup untuk semuanya, kita masih saling harus berhubungan dan berkomunikasi menjalin ekonomi, ini yang harus kita kembangkan dibandingkan sisi seremonial keagamaan kita,” tambahnya.
Lanjut dia, “Oleh karena itu, kita akan saling mengenal dan saling berusaha menyelesaiakan persoalan-persoalan ekonomi, lingkungan dan sosial yang sesungguhnya kegiatan ini merupakan ruang lingkup kita yang bernilai ibadah di agama kita masing-masing. Ini semua usaha untuk membangun suasana tasa’mu, toleransi dan kebersamaan yang bisa dikembangkan.”
Ahmad Syaiku pun mengingatkan pentingnya peran rumah ibadah.
“Sekali lagi saya ingatkan peran rumah ibadah juga penting dalam masalah lingkungan untuk menyampaikan kepada jama’ahnya masing-masing, sehingga banyak jama’ah yang tersadarkan bahwa itu adalah pesan religius untuk menjaga lingkungan. Maka saya yakin konsep “zero run off” atau program lainnya akan mudah disosialisasikan,” imbuh dia. (Tio)