Sosok Humanis Syaikhu Dibahas Lewat Buku

Buku Ahmad Syaikhu - Calon Wakil Walikota BekasiBEKASI SELATAN – Selama ini, masyarakat Kota Bekasi mengenal calon Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu sebagai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, tidak banyak masyarakat yang tahu sisi humanis dari politisi yang dikenal jujur ini.

Seorang penulis, Adi Samsuito Siregar mencoba menjabarkan sosok humanis Ahmad Syaikhu melalui sebuah buku yang berjudul ’Anak, Suami, Ayah-Inspirasi menuju keluarga sakinah’.

’’Buku ini mengupas kehidupan keluarga Ahmad Syaikhu. Bagaimana beliau menjadi imam keluarga di tengah-tengah kesibukannya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dan bagaimana cara dia membimbing keenam anaknya,” papar Adi kepada Radar Bekasi.

Adi mengakui, banyak hal yang menarik untuk diketahui dari sosok suami Lilik Wakhidah ini. Namun, kali ini Adi hanya menulis dari sudut keluarganya saja, ’’Lain kali saya akan mengupas lebih dalam lagi,” imbuhnya.

Pria berkacamata ini mengakui, awalnya sempat kesulitan ketika menyampaikan niat untuk menulis tentang kehidupan keluarga Ahmad Syaikhu. Namun, setelah dijelaskan Syaikhu bersedia, ’’Awalnya sempat menolak, beliau langsung menjawab ’Apa istimewanya saya’. Tapi akhirnya bersedia juga,” tuturnya.

Buku setebal 85 halaman ini diterbitkan melalui  CV Trans Media Promosindo Publising. Bagi warga Kota Bekasi yang ingin memiliki buku yang mengulas tentang keluarga Ahmad Syaikhu bagaimana mengelola keluarga yang harmonis, kata Adi, dapat menghubungi penerbit ke nomor 081310007843.

’’Buku ini gratis, tidak dikenakan biaya. Saat ini, kita hampir kehilangan arah, karena masyarakat kehilangan figur. Terutama figur yang sukses sebagai tokoh publik tapi juga sukses membangun keharmonisan keluarga. Kita tahu keluarga menjadi tulang punggung negara ini,” papar Adi.

Pria kelahiran 5 April 1980 ini berharap, buku-buku tersebut menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Kota Bekasi khususnya untuk membangun keluarga yang sakinah, di tengah-tengah meningkatnya angka perceraian di Kota Bekasi. ’’Buku ini masih banyak kekurangan. Tapi semangatnya hanya untuk berbagi inspirasi,” tandasnya, sembari mengatakan, buku ini ditulis dalam waktu 4 hari. (mif)

Leave a Comment