Yok, Membuat Sejuta Biopori Bersama Komunitas OI
Beberapa hari yang lalu dan kedepan saya bersama dengan teman-teman Komunitas OI melakukan gerakan membuat satu juta lubang resapan biopori. Gerakan ini bertujuan untuk membuat biopori di pekarangan rumah, lahan fasos/fasum, perkantoran, area sarana ibadah, sekolah dan lainnya. Selain membuat biopori gerakan ini juga bertujuan membangun kesadaran kolektif masyarakat Kota Bekasi tentang pentingnya lubang resapan biopori.
Gerakan penyadaran ini penting berdasarkan pengalaman dilapangan masih banyak masyarakat kita yang belum paham tentang arti dan urgensi lubang resapan biopori untuk area perkotaan. Biopori adalah lubang-lubang dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah (sumber:biopori.com).
Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. (sumber:id.wikipedia.org).
Orang yang pertama kali memperkenalkan lubang resapan biopori adalah Kamir Raziudin Brata. Ia adalah seorang peneliti di Institute Pertanian Bogor. Pada banjir 2007 yang melanda Jakarta, ia bersama relawan lainnya memperkenalkan lubang resapan biopori yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air ke dalam tanah untuk dijadikan sebagai cadangan air tanah.
Dengan keberadaan lubang resapan biopori di setiap rumah, kantor dan sarana publik berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah banyak dan dapat mencegah genangan air. Lubang resapan biopori ini akan menambah cadangan air tanah. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat musim kering kita tidak kekurangan air. Lubang resapan biopori ini akan berfungsi tabungan air ketika air berlimpah di musim hujan.
Kita tentu ingin menghindari ungkapan klasik, pada saat musim hujan kita kebanjiran dan pada saat musim kemarau kita kekeringan. Tentu kita ingin menghilangkan ironi ini. Dan salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh semua pihak adalah dengan membuat lubang resapan biopori.
Bersama komunitas fans musisi kawakan Iwan Fals gerakan satu juta lubang resapan biopori ini kami galakkan di Kota Bekasi. Gerakan ini berangkat dari keresahan bersama tentang kondisi lingkungan kita. Atas keresahan itu kita berbuat dan bergerak bersama. Kita tidak lagi saling menyalahkan. Karena yang kita butuhkan saat ini adalah berbuat.
Ketika teman-teman OI pertama kali datang menemui saya dan memperkenalkan program mereka tersebut, saya langsung menyambut dengan tangan terbuka.
Gerakan satu juta lubang resapan biopori telah kita mulai. Kami berharap banyak masyarakat Kota Bekasi yang berkenan terlibat dalam gerakan tersebut. Ini adalah bentuk kecintaan kita pada kota ini.
Berbuat untuk kota yang lebih baik. Ayo, kita sambut ajakan dari teman-teman OI mewujudkan kota yang nyaman untuk ditinggali. Kalau bukan kita siapa lagi yang berbuat untuk kota tercinta ini. (kompasiana)