Pemkot dan Komunitas Lingkungan Wujudkan Kota Hijau
Bekasi Timur – Untuk mendukung terciptanya Kota Hijau di Kota Bekasi pada masa mendatang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi bersama dengan Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Bekasi menggelar forum grup diskusi (FGD) Aspirasi dan Visi menuju Kota Hijau, di Ruang Visual Dinas Tata Kota Jalan Ir H Juanda Bekasi.
Diskusi kali ini melibatkan beberapa komunitas penggiat lingkungan. Diantaranya Bike to Work, Earth Hour Bekasi, LSM Bina Masyarakat, dan lainnya. Mereka nantinya memberikan aspirasi dan visi Kota Hijau kepada Pemerintah Kota Bekasi dalam menentukan kebijakan untuk mendukung terciptanya Kota Hijau di Kota Bekasi.
Pemerintah Kota Bekasi kata Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan memiliki perhatian besar terhadap kota yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan ketersediaan ruang terbuka hijau yang memadai. Untuk itu pihaknya sedang merancang agenda terciptanya kota hijau di Kota Patriot.
“Pemkot tidak mungkin sendirian melakukannya. Semua harus terlibat. Harus melibatkan swasta, komunitas lingkungan hidup, NGO, dan kelompok profesional. Hari ini kita berdiskusi yang melibatkan semua komponen masyarakat. Menentukan agenda bersama,” kata Ahmad Syaikhu dalam membuka FGD Aspirasi dan Visi menuju Kota Hijau.
Sebagai panelis ahli hadir Firmansam Bastaman yang juga seorang konsultan bidang lingkungan.Ia menguraiakan rencana kerja dalam mewujudkan Kota Hijau.
“Diskusi awal ini untuk merumuskan bersama dan menyatukan pemahaman visi Kota Hijau visi Kota Hijau 20 tahun mendatang. Hasilnya menjadi rekomendasi strategis disampaikan kepada Pemkot Bekasi untuk mewujudkan kota hijau. Inti kota hijau bagaimana mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan untuk anak cucu kita,” ungkap Firmansam Bastaman selaku konsultan yang membantu Bappeda Kota Bekasi untuk kegiatan Kota Hijau.
Firmansam Bastaman melanjutkan acuan untuk menentukan visi Kota Hijau di Kota Bekasi bisa berdasarkan dari delapan atribut Kota Hijau menurut konsep Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pekerjaan Umum yakni Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).
Yang pertama tahapan perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan sehingga masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTWR) Kota, dan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Kedua upaya bersama meningkatkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas RTH sesuai karakteristik Kota dengan berbagai macam strategi guna mencapai target 30 persen.
Kemudian ketiga, kata dia tahapan membuat konsumsi energi yang efisien misalkan solar cell maupun listrik tenaga angin. Yang keempat pengelolaan air yang efektif dengan menerapkan zero run off. Sementara kelima, upaya menerapkan pemanfaatan sampah, keenam komunitas hijau, ketujuh transportasi ramah lingkungan, dan kedelapan bangunan gedung atau pemukiman berkonsep lingkungan.
(goeng/aby/foto : goeng)
Sebagai warga bekasi, saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas program lingkungan menjadikan Bekasi menjadi kota hijau. Tapi sayang program bapak wakil walikota bekasi ini tidak didukung oleh bapak walikota Bekasi yang ditandai dengan keinginan menjadikan lahan fasum yang sudah diset oleh warga sekitar sebagai lahan terbuka hijau dan tempat olah raga bermain anak-anak dan satu-satunya lahan terbuka yg tersisa didaerah tersebut menjadi sekolah seperti di kelurahan Aren Jaya. Suatu solusi yang kurang tepat dan sangat disayangkan. (Jml)