Membantu Korban Banjir di Kabupaten Bekasi

Wajah-wajah lelah dan pasrah saya lihat langsung, Kamis (2/1/2020). Mereka menjadi korban banjir yang melanda Kabupaten Bekasi. Bau khas endapan lumpur dan sampah paska banjir menyengat hidung.

Kemarin saya bersama rekan-rekan dari Asyiknyaneur datang ke tiga lokasi. Bermula ke Perumahan Papan Mas, Kampung Kobak, Mekar Sari, Tambun Selatan. Sekitar pukul 11.00 WIB saya tiba. Melihat kesigapan kader-kader PKS di Posko Dapur Umum. Juga menyaksikan warga yang tetap semangat membersihkan rumahnya dari terjangan air.

Lalu berlanjut ke Perumahan Trias di Cibitung. Air masih tinggi. Sepinggang orang dewasa. Lampu masih mati. Saya berdialog dengan tokoh masyarakat setempat. Di antaranya Pak Tarmuji dan Pak Lili. Keduanya memaparkan kondisi terkini yang dihadapi. Sangat memprihatinkan.

Terakhir menyambangi Posko Dapur Umum di Perumahan Tridaya, Tambun Selatan. Kaum ibu yang merupakan kader dan simpatisan PKS tampak bersemangat. Mereka memasak nasi dan lauk pauk untuk dibagikan kepada korban banjir. Padahal rumah mereka juga tergenang air.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan di lapangan, kondisi banjir saat ini lebih parah dari sebelumnya. Bahkan melebihi siklus banjir lima tahunan. Warga mengeluhkan tentang masih belum meratanya bantuan logistik. Juga keterbatasan sarana evakuasi seperti perahu karet.

Ini memang bukan saat yang tepat menyalahkan pihak lain. Tapi sebagai bahan evaluasi, hal semacam ini perlu disampaikan. Agar ke depan ada perbaikan sehingga ketika banjir datang, dampak kerusakan bisa dikurangi dan korban yang jatuh tidak banyak.

Mari terus membantu korban banjir. Sebab mereka adalah saudara-saudara kita. Dan musibah ini adalah ujian kita semua.

Leave a Comment