7 Perlintasan Kereta Ditutup, Bekasi Bangun Fly Over
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi segera menutup tujuh perlintasan kereta api sebidang dalam waktu dekat ini. Penutupan perlintasan itu untuk mendukung pengoperasian Double – Double Track (DDT) Jakarta – Cikarang.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi, Sopandi Budiman mengatakan, penutupan itu dilakukan jika PT Kereta Api Indonesia sudah mengoperasikan .
”Kami menunggu DDT itu beroperasi, baru kami tutup tujuh perlintasan itu,” katanya, Selasa (12/8/2014).
Penutupan pintu perlintasan itu harus dilakukan setelah KRL Commuter Line sudah beroperasi dari Jakarta hingga Cikarang. Karena jika tidak ditutup, pintu perlintasan itu akan membahayakan pengendara maupun warga yang melintas.
”Hampir setiap lima menit kereta melintas, ini akan membahayakan pengendara sekaligus membuat lalu lintas macet,” ujarnya.
Tujuh perlintasan sebidang yang akan ditutup, yaitu di Jalan Perjuangan, Jalan Agus Salim, Kampung Mede, belakang Pasar Baru, Ampera, Bulak Kapal, dan perbatasan Kabupaten Bekasi di Sasak Jarang.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Bekasi akan melakukan rekayasa lalu lintas didekat tujuh perlintasan tersebut. Misalnya, di Jalan Perjuangan kendaraan dialihkan ke Fly Over Summarecon. Sementara di belakang pasar baru dan Kampung Mede dialihkan ke Jalan Under Pass, Bekasi Timur.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga telah menyiapkan pembangunan fly over untuk mengalihkan arus dari Jalan Pahlawan dan Ampera serta di Sasak Jarang. Adapun di Jalan Agus Salim bakal dibangun fly over oleh pengembang perumahan di lahan eks Patal.
”Sudah kita rencanakan rekayasa itu dengan matang,” paparnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Arief Maulana menegaskan, setelah menutup tujuh perlintasan sebidang, pihaknya akan membangun flyover dibeberapa titik dalam waktu dekat. Misalnya, di Jalan Ampera dan Bulak Kapal akan dibuatkan flyover Bulak Kapal.
”Pembangunan flyover itu dilakukan secara bertahap mulai dari Bulak Kapal dan titik lainya,” katanya ketika dihubungi, Selasa (12/8/2014).
Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan FO tersebut. Disamping itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan PT Kereta Api Indonesia.
Untuk diketahui, proyek pembangunan DDT Manggarai-Bekasi-Cikarang sudah mulai dikerjakan. Dari Cipinang sampai menjelang Stasiun Bekasi sedang pengurukan jalur.
Adapun dari Stasiun Bekasi hingga Cikarang, pihak satuan kerja (satker) baru merampungkan pemasangan tiang listrik aliran atas (TLAA).
Jika proyek ini selesai, jalur untuk kereta rel listrik dan kereta jarak jauh akan terpisah. Dua jalur khusus KRL dan dua lainnya untuk kereta jarak jauh.
Dengan cara ini, kedua jenis kereta tak bersinggungan. Bahkan, KRL bisa beroperasi sampai ke Cikarang, Kabupaten Bekasi.[sindo]